Selasa, 08 September 2015

Benarkah Kesurupan Karena Mahluk Halus ?

Untuk urusan kesurupan, orang pasti akan langsung berpikir pada mahluk halus. Beberapa bulan ke belakang berita selalu memuat tentang kesurupan masal yang menimpa pada sekolah-sekolah. Anggapan bahwa mahluk halus telah masuk dalam tubuh si korban, yang pada akhirnya muncul berbagai ritual untuk mengusir setan.  Menurut pendapat beberapa ulama, memang  benar adanya kahanah akan hal itu semacam tenung dengan kata populer black magic. Kegiatan ini sangat dilarang dalam agama islam, adapun korbannya dari black magic ini adalah perorangan.

Kesurupan masal sering terjadi di sekolah bukan khananah yang di maksud dalam fatwa MUI. Namun kesurupan masal lebih di sebabkan pada faktor kejiwaan seseorang. Seseorang yang sdang mengalami stres ringan dan kerendahan fokus seseorang merupakan salah satu faktor yang bisa memicu kesurupan. Para psikiater menilai fenomena kesurupan adalah berasal dari dunia lain, termasuk di antaranya mahluk halus. Tapi apakah para ahli kesehatan jiwa ini setuju bila kesurupan di sebabkan tingkah dari mahluk halus ?

Dr. Prianto Djatmiko menolak di pertentangkan dengan kondisi psikososial seseorang yang memahami adanya unsur  mahluk halus ketika seseorang kesurupan. Yang lebih jelas, kesurupan masal bisa di atasi dengan medis saja. Hal ini di perkuat dengan hasil penelitian yang menyebutkan, jika kesurupan merupakan satu gangguan konversi atau disosiatif yang merupakan gangguan jiwa neurotik.

Jadi secara umum, kejadian kesurupan masal kareana faktor  psikososial dan lingkungan di sekitar  yang terdiri dari 2 sebab. Yang pertama faktor biopsikososial yaitu, tekanan dalam bentuk sugesti dan faktor yang kedua adalah sosiokultural, yaitu kepercayaan masyarakat Indonesia tentang hal-hal gaib (mistis). walaupun demikian, kasus kesurupan ini masih banyak menyimpan misteri bagi dunia medis. Saat ini dunia medis sangat kebingunan apabila seseorang dtengah kesurupan dan tiba-tiba saja berbicara bahasa asing. Fenomena ini umumnya adalah salah satu bentuk konversi, tapi harus di selidiki terlebih dahulu tentang pengucapan bahasa asingnya.

Kadang-kadang orang yang tengah kesurupan menguasai bahsa asing, namun dalam kondisi sedang sadar tidak terlalu bernai un tuk mengucapkannya. Jadi bisa saja jika dalam kondisi kesurupan korban bisa lebih percaya diri untuk mengucapkannya seolah olah sedang di rasuki arwah orang asing.

Semuanya penilaian kembali pada tiap-tipa orang tentang kasus kesurupan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar